SAROLANGUN – LINTAS.CO.ID – Pos Penanganan Covid-19 di Kabupaten Sarolangun tepatnya perbatasan Sarolangun – Merangin, kurangnya perlengkapan APD seperti masker dan sarung tangan dan kebetulan pas kami dilokasi tidak ada yang menjaga. Hal ini disampaikan salah satu Anggota Lembaga Pengawas dan Investigasi Tindak Pidana Korupsi (DPP LPI TIPIKOR), Dedi Aswadi.
Dedi mengatakan “Tadi kami setelah berangkat dari Kabupaten Merangin menju Kota Jambi, kami singgah ke Pos Penanganan Covid-19 di Sarolangun, disana kami menemukan ketidak lengkapan APD, seperti masker dan sarung tangan,” terangnya
Setelah kami tanya ke salah satu tim medis di pos tersebut, mengatakan karena keterbatasan masker jadi setelah kami gunakan masker tersebut kami cuci lagi, ujar Dedi
Kemudian BPBD selaku pemegang anggaran dan juga penanggung jawab penanganan Covid-19 kami menilai tidak ada respon yang positif, dia jauh duduk dari pos.
Yang sangat kami sayangkan kenapa mobil yang lewat tidak dicek dan diperiksa, hanya mobil yang berhenti yang diperiksa.
Jadi kami meminta Bupati Cek Endra dan Ketua Tim Gugus Covid-19 Kabupaten Sarolangun sesuai dengan amanah presiden untuk menjadi garda terdepan di Daerahnya agar dapat turun melihat dan memperhatikan petugas di Pos Penjagaan Covid-19. Serta memberikan tindakan tegas bagi mereka yang melalaikan pekerjaannya di Pos tersebut.
Karena di Kabupaten Merangin sudah ada yang positif terpapar virus Corona, jangan sampai di Sarolangun karena kelalaian petugas pos dilapangan tidak memberhentikan mobil yang lewat terjadi penularan Covid-19, harapnya
Kepala BPBD Sarolangun setelah dihubungi melalui selulernya mengatakan “APD setiap hari kami kasih karena tiap hari buka, kebetulan pengadaan Dinas Kesehatan, kemarin kita sudah kasih 100 kotak sekali turun 12 orang dan sudah jalan selama 3 Minggu dan sekarang pengadaan lagi sesuai aturan tidak boleh berulang – ulang, terangnya
Nanti saya hubungi Camat di wilayah tersebut, besok saya meninjau kelapangan sesuai laporan, pungkasnya
(As)